Omah Perden – Rumah Pengembangan Diri

IMG-20170810-WA0008

Akan Hadir “Omah Perden”

Omah perden adalah rumah stimulasi dan pengembangan diri di bawah naungan LPDK Kemuning Kembar. Omah Perden diambil dari kata Omah yang berarti rumah. Sedangkan perden diambil dari kata dasar Perdi yang dalam bahasa Jawa adalah diwulang wuruk amurih becike, diwanuhake nindakake tata pranata kang becik yang berarti diajarkan dan dibiasakan untuk melakukan sesuatu yang baik.

Jadi Omah Perden adalah rumah yang dipakai sebagai tempat untuk mengajarkan dan membiasakan seseorang melakukan sesuatu yang baik. Hal ini sejalan dengan teori-tori perkembangan, bahwa stimulasi perlu dilakukan sejalan dengan tahapan perkembangan dan kebutuhan masing-masing individu.

Omah perden hadir untuk memfasilitasi pengembangan diri. Oleh sebab itu, program kegiatan stimulasi kami berikan mulai anak usia dini, remaja dan dewasa. Berbagai kegiatan stimulatif yang dilakukan di Omah Perden disusun dan dipersiapkan dengan memperhatikan tradisi dan budaya Nusantara terutama Jawa sebagai dasar dan media penyampaian.

Aspek-aspek perkembangan yang di stimulasi di Omah Perden mencangkup aspek kognitif, emosi, Sosial, motorik, bahasa, karakter.

IMG-20170803-WA0013

Advertisement

Memaksimalkan Potensi Buah Hati dengan #SentuhanIbu

nivea3-shnet-600x400

Bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Diri dan Komunitas (LPDK) Kemuning Kembar,  NIVEA mengangkat kasih sayang Ibu sebagai dasar kampanye #SentuhanIbu. Sebagai brand yang peduli dengan keluarga, NIVEA percaya bahwa #SentuhanIbu berperan besar dalam setiap sendi kehidupan keluarga.

Akhir tahun 2015 lalu, NIVEA bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Diri dan Komunitas Kemuning Kembar memulai sebuah program istimewa. Sebuah program yang ditujukan untuk memberi pembekalan bagi para Ibu dengan anak berkebutuhan khusus. Sebagai langkah awal, SLBN A Kota Bandung dipilih sebagai pusat pembekalan.

Setiap anak adalah karunia, bagaimanapun kondisinya. Ibu, dengan sentuhannya, mampu memaksimalkan potensi sang Anak. Untuk itulah NIVEA, melalui program “Sentuhan Ibu”, berupaya memaksimalkan sentuhan tersebut.

Sebagai acara puncak kegiatan #SentuhanIbu diadakan Outbound bersama orang tua dan anak di Datasemen Kavaleri Kuda Bandung pada 10 Desember 2016

Pelatihan Nasional “Sensory Processing” Pada Gangguan Perkembangan Dan Perilaku

IMG_0428

Berlandaskan ide untuk melakukan intervensi terhadap gangguan perkembangan dan perilaku pada anak dengan melibatkan pematangan terhadap aspek sensori, Lembaga Pengembangan Diri dan Komunitas (LPDK) Kemuning Kembar bekerjasama dengan Ikatan Psikologi Klinis (IPK) melaksanakan pelatihan berskala nasional dengan tajuk Pelatihan Nasional “Sensory Processing” Pada Gangguan Perkembangan dan Perilaku. Pelatihan ini diadakan selama tiga hari, tepatnya pada tanggal Pada tanggal 4, 5, dan 6 November 2016 lalu.

Pelatihan ini dapat dikatakan cukup unik karena melibatkan empat disiplin ilmu, yaitu Psikologi; Terapi Okupasi khususnya pada Integrasi Sensori; Psikiatri; dan Kedokteran Anak. Lima narasumber dihadirkan dalam pelatihan ini yaitu DR. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psi, Psikolog dari LPDK Kemuning Kembar; Tri Budi Santoso, B.Sc. OT., M.OT., Ph.D., Terapis Okupasi dari Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surakarta; DR. dr. Bambang Hasta Yoga, Sp.Kj (K); Psikiater dari Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito; dr. Retno Sutomo, Ph.D. (K); Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Umum dr. Sardjito; dan dr. Hanandyasto Angganindya Pratama dari Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito.

Selain memperkuat dasar teori mengenai proses sensori serta gangguan perkembangan dan perilaku, pelatihan ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempelajari dan mempraktekkan intervensi pada proses pengolahan sensori untuk penanganan masalah perilaku dan perkembangan anak. Sebanyak 56 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan antusias mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di Hotel Burza, Yogyakarta ini. Mereka umumnya memiliki latar belakang pendidikan Psikologi, Kedokteran, dan Terapi Okupasi.

Secara umum peserta memberikan respon yang positif, khususnya karena pelatihan yang memiliki tema multi disiplin ilmu dalam intervensi terhadap gangguan perilaku dan perkembangan anak masih jarang ditemui. Pelatihan ini juga memberikan wawasan serta keahlian baru bagi peserta yang dapat menjadi bekal dalam melakukan intervensi terhadap gangguan perilaku dan perkembangan, khususnya berkaitan dengan pengolahan proses sensori anak.

Untuk memenuhi harapan calon peserta yang belum dapat berpartisipasi dalam pelatihan ini, LPDK Kemuning Kembar berencana untuk mengadakan Pelatihan Nasional “Sensory Processing” Pada Gangguan Perkembangan dan Perilaku gelombang kedua pada 3-5 Maret 2017.